DAKWAH BIL-HAL ( Kontroversi sang kiai " MBAH SAHAL" )

Bismillahi Arrahmaan Arrahiim

Sepintas tak terlihat beda Pondok Pesantren Maslakul Huda desa Kajen Kec. Margoyoso-Pati dengan Pesantren lain di desa tersebut yang jumlahnya mencapai hampir ratusan.

Pesantren yang di asuh KH. Muhammad Ahmad Sahal Mahfudh tersebut berbaur dengan pemukiman penduduk dan dihuni oleh hampir ribuan santriwan-santriwati. setiap hari para santri membedah kitab kuning.kitab klasik yang lazim dipelajari di pesantren tradisional.

 

Keseharian para santri sangatlah sederhana, untuk makan mereka biasa menggunakan nampan besar yang dikelilingi bersama dengan sayur yang disantap menggunakan tangan, tanpa sendok dan garpu.

Namun siapa sangka dibalik kesederhanaan itu. Pesantren Maslakul Huda mengelola beberapa unit usaha yang bisa memberikan profit hingga ratusan bahkan milyar-an.

 

Diantara unit usaha yang dikelola pesantren adalah sebuah Bank Perkreditan Rakyat (BPR) ARTHA HUDA ABADI. Sebuah BPR Konvensional (Ber-basis bunga) yang Notabene di Haramkan oleh MUI sendiri.

Pendirian BPR tersebut oleh sang " MBAH SAHAL " memerlukan waktu sangatlah panjang.

 

Pada tahun 1976 berdiri sebuah Biro di bawah naungan Pesantren dengan nama Biro Pengembangan Pesantren dan Masyarakat Pesantren Maslakul Huda ( BPPM-PMH).Aktifitas dari biro ini diwujudkan dalam bentuk proyek yang berjangka terbatas maupun proyek berkelanjutan.Sebagian dilaksanakan sendiri oleh BPPM-PMH dan sebagian bekerja sama dengan berbagai instansi. Diantara instansi yang pernah bekerja sama dengan BPPM-PMH antara lain BKKBN,Depperindag, Depkop dan BI.

 

Berdirinya BPR ARTHA HUDA ABADI yang merupakan unit bisnis inti Pesantren berawal dari kerja sama BPPM-PMH dengan LP3ES tahun 1991 yang bekerjasama menyalurkan dana dalam bentuk Revolving Fund, yaitu pinjaman dalam bentuk dana bergulir tanpa bunga bagi pengusaha kerupuk TAYAMMUM (sejenis kerupuk yang di goreng menggunakan media pasir) di lingkungan pesantren.

Sistem Revolving Fund inilah yang meng-ilhami berdirinya BPR ARTHA HUDA ABADI.

 

Saat memulai aktifitasnya (1996) BPR ARTHA HUDA ABADI hanya di dukung permodalan sebesar 150 juta rupiah, dan dalam perkembanganya BPR tersebut sangat pesat. tercatat pada Desember 2013 BPR ARTHA HUDA ABADI memiliki Asset hampir 100 milyar dan membukukan laba lebih dari 2,2 milyar.

Banyak nada sumbang di alamatkan pada sang kiai dengan keberadaan BPR ARTHA HUDA ABADI dengan sistem konvensional (bunga). Namun cita-cita besar beliau adalah  tidak hanya berhenti pada BPR konvensional, tetapi BPR SYARI'AH yang sekarang dalam proses. Tidak mudah menuju ke SYARI'AH yang benar-benar SYAR'I. banyak regulasi yang membatasi.

 

Inilah (kontroversi) dakwah BIL-HAL yang di lakukan sang KIAI " MBAH SAHAL"

 

 

Comments

Popular posts from this blog

Panjang Kapal Nabi NUH

Kisah NUH (tuhan itu bernama " WADD, SUWA' YAGUTS, YA'UQ dan NASR ")

Tinggi Nabi Adam, Jumlah Usia dan Kisah Wafatnya