Posts

Asal-Usul Perintah Membunuh Tokek

Image
Bismillahirrahmaan Arrahiim   Tokek adalah sejenis binatang merayap yang hidup di rumah maupun di hutan Binatang ini mempunyai kebiasaan sering berbunyi setiap saat dan apabila membuang kotoran maka ia akan mencari tempat yang tetap atau sama dimana setiap saat ia membuang kotoran.Banyak orang yang merasa jijik jika melihat Tokek, apalagi menyentuhnya. Hingga akhirnya di rumah-rumah kadang tokek di buru untuk dibunuh karena dianggap mengganggu. Namun dibalik sifat-sifat tokek tersebut, ternyata pada zaman dahulu Tokek mempunyai cerita tersendiri Imam Bukhari meriwayatkan, dari Ubaidillah bin Musa, dari Ibnu Juraij dari Abdul Hamid bin Jubair, dari Saidbin Musayib, Dari Ummu Syuraik, ia berkata bahwasanaya Rasulullah Saw.memerintahkan untuk membunuh Tokek, beliau mengatakan " Karena dahulu tokek pernah meniup-niupkan api kepada Ibrahim". Dalam Riwayat yang lain Imam Ahmad meriwayatkan dari Affan, dari Jarir, dari Nafi', dari Saibah maulat Fakih

KISAH PEMBAKARAN NABI IBRAHIM

Bismillahi Ar-Rahmaan Ar-Rahiim Tatkala orang-orang kafir telah kalah ber-argumentasi tentang Tuhan mereka dengan Ibrahim, mereka pun mengambil jalan selain berdebat. Mereka menggunakan kekuasaan dan kekuatan untuk mengalahkan Ibrahim.   Akhirnya orang-orang kafir bersepakat untuk membakar Ibrahim.   Orang-orang kafir tersebut mengumpulkan kayu bakar dari setiap tempat, kemudian setelah di rasa cukup, kayu tersebut di tumpuk dalam sebuah lubang yang sangat besar, lalu membakarnya. Maka kayu-kayu tersebut dengan cepat mengeluarkan api yang sangat besar, tidak ada pembakaran yang lebih besar seperti itu.   Setelah itu mereka meletakkan Ibrahim di sebuah alat pelempar yang di sebuat Manjaniq (sejenis ketapel raksasa) yang dibuat oleh seorang pria bernama Haizan . Dia orang pertama yang membuat Manjaniq dan karena ide tersebut Allah Swt. menghukumnya dengan cara memasukkan Haizan kedalam perut bumi, ia akan meronta-ronta dan berteriak didalamnya hingga hari kiamat.

KISAH PENGHANCURAN BERHALA

Bismillahi Arrahmaan Arrahiim Allah mengisahkan tentang nabi Ibrahim, bahwa ia menentang kaumnya yang menyembah berhala, ia menghinakan, merendahkan, dan meremehkan berhala-berhala yang meraka sembah itu, ia berkata,  " Patung - patung apakah ini yang kamu tekun menyembahnya ?" (Al-Anbiya' :52). Dan inilah jawaban dari kaumnya " Kami mendapati nenek moyang kami menyembahnya ". (Al-Anbiya' :53). Maka nabi Ibrahim pun berkata " Sesungguhnya kamu dan nenek moyang kamu berada dalam kesesatan yang nyata ". (Al-Anbiya' :54). Dalam surah Al-Anbiya' :56 selanjutnya Ibrahim menjawab " Sebenarnya Tuhan kamu ialah Tuhan (pemilik) langit dan bumi ; (Dialah) yang telah  menciptakannya ; dan aku termasuk orang yang dapat bersaksi atas itu" Karena kaumnya tetap dalam kekufuran, Akhirnya Ibrahim mencari siasat untuk membuka mata kaumnya. Dikisahkan bahwa orang-orang kafir di Babilonia memiliki hari besar yang meraka ray

Kisah Nabi Ibrahim Alaihis Salaam

Bismillahi Arrahmaan Arrahiim ( KISAH IBRAHIM DALAM TAURAT) Nama dan Nasab serta Waktu dan tempat Kelahiran-nya Nama dan Nasabnya hingga kepada Nabi Nuh adalah, Ibrahim bin Terah Bin Nahor bin Serug bin Rehu bin Peleg bin Eber bin Selah bin Arpakhsad bin Sam bin Nuh. Dalam biografi nabi Ibrahim, Al-hafidh Ibnu Asakir membahas bahwa nama ibunda nabi Ibrahim adalah Amilah. Sedangkan Al-Kalbi mengatakan bahwa nama ibunda Ibrahim adalah Buna binti Karbeta bin Karsi, yang berasal dari bani Arpakhsad bin Sam bin Nuh. Dalam Turat dikatakan bahwa nabi Ibarhim lahir ketika usia ayahnya TERAH telah mencapai tujuh puluh lima tahun, Nabi Ibrahim juga mempunyai dua saudara yaitu Nahor dan Haran, lalu dari Haran terlahir nabi Luth. Dikatakan pula bahwa Ibrahim adalah anak tengah, (anak kedua) setelah Haran, dan Haran ini meninggal ketika ayahnya masih hidup di negeri Kaldan atau negeri Babilonia. Pendapat yang paling shahih dan diunggulkan oleh para sejarawan dan penulis biogr

KISAH LEMBAH HIJR

Bismillahi Arrahman Arrahiim Imam Ahmad Meriwayatkan, dari Abdus-Shamad dan bersumber dari Ibnu Umar, ia Berkata, " Ketika Rasulullah SAW. dan kaum muslimin dalam perjalanan menuju Tabuk, mereka lewat dipemukiman yang dahulu ditinggali kaum Tsamud di Hijr, lalu saat bertemu sumur, kaum muslimin mengambil air dari sana meski sumur itu pernah digunakan kaum Tsamud untuk minum, Diantara kaum muslimin itu ada yang menuangkan air dalam kantong-kantong air persediaan, ada juga yang menggunakan air itu untuk dicampur dengan gandum (untuk diadon menjadi roti), namun setelah diberitahu oleh nabi untuk tidak menggunakan air itu, mereka segera mengosongkan kantong-kantong air dan memberikan adonan roti kepada onta, Kemudian mereka berangkat lagi dan bertemu dengan sumur lain yang pernah digunakan oleh onta nabi Saleh untuk minum.Namun sebelum berbuat banyak nabi mengajak kaum muslimin untuk pergi dengan alasan bahwa pemukiman tersebut pernah ditinggali kaum Tsamud yang di adzab oleh All

Menyibak kisah unta nabi saleh dan kaum Tsamud

Bismillahirrahmanirrahiim Tsamud adalah nama sebuah kabilah yang terkenal , nama itu berasal dari nama kakek mereka, Tsamud, saudara dari Jadis, dan mereka berdua adalah anak dari Iram bin Sam bin Nuh. Kabilah ini merupakan kelompok Arab, yaitu Arab Aribah . Mereka biasa tinggal di Al-Hijr yang terletak antara Kota Hijaz dan Kota Tabuk. Rasulullah pernah melewati daerah tersebut ketika beliau bersama kaum muslimin pergi ke kota Tabuk. Kaum Tsamud ini muncul setelah kaum Ad, dan kaum Tsamud juga merupakan para penyembah berhala. Lalu Allah mengutus salah seorang diantara mereka untuk menjadi hamba Allah dan Rasul Allah yaitu Saleh bin Ubaid bin Masikh bin Ubaid bin Hajir bin Tsamud Bin Abir bin Iram Bin Sam Bin Nuh. Lalu Nabi Saleh berseru pada kaumnya, " Wahai kaumku! Sembahlah Allah, tidak ada tuhan bagimu selain Dia. Dia telah menciptakanmu dari bumi (tanah) dan menjadikanmu pemakmurnya. " (Hud:61) Akan tetapi tetap saja kaumnya tidak mau beriman kepada All

"AD" kaum Nabi HUD yang dimusnahkan

Bismillahirrahmanirrahim " AD Irama Dzaati al-imaad " Di dalam Al-qur'an Allah menyebutkan tentang kisah pembinasaan kaum Ad tidak hanya dalam satu ayat saja dan tidak hanya satu bentuk saja. Seorang ulama meriwayatkan, "... Ketika kaum Ad terus menolak dan memilih untuk kafir kepada Allah, maka setelah itu  dilanda kekeringan selama tiga tahun tanpa ada hujan sedikitpun, hingga kehidupan mereka terasa sulit. Dan pada saat itu juka masyarakat dalam keadaan sulit mereka meminta kepada Allah untuk dibebaskan dari kesulitan itu dengan cara mendatangi Rumah suci ditanah Haram,dan cara ini dikenal oleh seluruh masyarakat pada masa itu. Kaum Ad mengutus delegasinya yang kira-kira berjumlah tujuh puluh orang yang di pimpin Qail bin Atir untuk berdoa di tanah Haram memohon agar kaumnya diberi hujan, sesampainya delegasi tersebut di Makkah, mereka langsung menemui Muawiyah bin bakar (tetua dari bani Amalik yang mendiami tanah Haram pada masa itu) dan menceritaka